Senin, 21 Januari 2013

Komunitas Zungu Capoeira Surabaya





Zungu Capoeira Surabaya: Menjadikan Capoeira Untuk Membentuk Semangat Hidup

Sinto a Capoeira/Como tempos atras/Oh querida Indonesia/Eu náo te esqueco jamals. Itulah sepenggal lirik dari lagu berjudul Terra De Energia, yang diciptakan oleh Professor Caca, master Capoeira dari Sao Paulo, Brazil. Lagu itu tercipta beberapa tahun lalu sepulang dari kunjungannya ke Indonesia untuk memenuhi undangan dari komunitas-komunitas Capoeira di Indonesia.

Lagu berbahasa Portugis itu selalu dikumandangkan di sela-sela latihan komunitas Zungu Capoeira, salah satu komunitas Capoeira di Surabaya. Tubuh yang selalu bergerak, dipadu dengan keahlian akrobatik serta musik, begitu tampak selaras dan menunjukkan keunikannya sebagai sebuah kebudayaan yang muncul dari perpaduan berbagai unsur.

Apa itu Capoeira? Sulit untuk mendefinisikan Capoeira karena di dalamnya meliputi banyak unsur seni; meliputi olah tubuh, beladiri, akrobatik, musik yang terpadu dalam sebuah seni pertunjukan yang memiliki nilai estetika tersendiri.

Bila menilik sejarah, Capoeira diciptakan oleh para budak dari Afrika yang dikirim dari menuju Brazil. Manuskrip tertua di Brazil pada abad 19 menyebutkan eksistensi Capoeira di negara itu, namun diyakini, keberadaan Capoeira telah jauh ada sebelumnya, yakni pada masa penjajahan Portugis. Saat itu pemerintah Portugis melarang para budak untuk berlatih beladiri demi menghindari pemberontakan. Dengan cerdik, para budak menyiasatinya dengan berlatih beladiri yang disamarkan dalam seni musik dan seni tari sehingga terkesan bahwa Capoeira adalah semacam seni pertunjukan.

Capoeira diperkenalkan kepada dunia oleh tiga orang master Capoeira, yakni Mastre Bimba, Mastre Pastinha serta Mastre Woldemar. Ketiga orang itu tampil di berbagai media dan menunjukkan kepada khalayak ramai tentang keberadaan Capoeira sebagai salah satu produk kebudayaan Brazil. Alhasil, hingga kini Capoeira semakin banyak diminati oleh berbagai orang dari berbagai belahan dunia.

Terdapat salah satu komunitas Capoeira yang ada di Surabaya yakni Zungu Capoeira. Komunitas itu aktif mengadakan latihan rutin serta even-even. “Kami eksis sejak 2009 dan hingga kini memiliki anggota aktif sebanyak 150 orang,” ujar Johan Ishii, ketua komunitas Zungu Capoeira, Surabaya. Disebutkan, bahwa anggota Zungu Capoeira Surabaya terdiri dari berbagai macam usia, dari 2,5 tahun hingga 52 tahun.

Setiap senin hingga jumat komunitas tersebut melakukan latihan rutin. Mereka membentuk lingkaran dan masing-masing saling berhadapan dan melakukan gerakan-gerakan anggun, perpaduan antara seni beladiri dan seni tari. Beberapa orang ada di pojok lingkaran dan memainkan alat-alat musik seperti jimbe dan berimbau. Semuanya bernyanyi, diantaranya melagukan komposisi music Terra de Energia yang diciptakan oleh Professor Caca. Guyub, rukun dan penuh kegembiraan, tidak seperti olahraga beladiri lainnya yang kaku dan tegang.

“Di dalam Capoeira terdapat basic dasar, seperti Ginga, yakni gerakan tubuh semacam kuda-kuda, namun selalu bergerak,” ujar Fify Handoyo, salah satu anggota komunitas Zungu Capoeira. Dipaparkannya, selain Ginga adapula gerakan Que Sada, yakni gerakan akrobatik sembari menendang ke atas, adapula Compaso, gerakan akrobatik dengan membungkukkan badan ke bawah; Role, gerakan berputar; Au, salto; Esquivivas, gerakan menghindar dan masih banyak lagi.

Capoeira diyakini dapat membawa semangat hidup dalam keseharian. Tubuh yang selalu bergerak dapat memberi kesehatan serta kebugaran. “Capoeira juga dapat membuat kita lebih menikmati hidup, istilahnya selalu mengalir, bagaikan air. Di dalam  Capoeira juga tidak ada batasan dalam gerak, sekalipun ada dasar-dasar geraknya, namun perkembangannya, gerakan Capoeira dapat dikembangkan sendiri sesuai dengan kreatifitas individu,” ujar Grace Tanuwidjaja, anggota Capoeira.

Di dalam Capoeira terdapat berbagai tingkatan kemampuan yang disimbolkan melalui warna ikat pinggang. Mulai dari branca, yakni polos, tanpa warna; putih-kuning; kuning; orange; orange-biru; biru; biru-hijau; hijau; hijau-ungu; ungu; ungu-coklat; coklat; coklat-merah; merah dan putih. Merah adalah tingkatan master dan putih adalah grand master. Peningkatan kemampuan dilihat dari tingkat ketekunan dan kemampuan para pemain Capoeira. “Biasanya, setelah level orange-biru, untuk naik ke biru, para pemain Capoeira dituntut untuk bisa mengajar,” ujar Christien Amelia, anggota Zungu Capoeira.

Bagaimana dengan perkembangan Capoeira sendiri di Indonesia? Johan Ishii menjelaskan bahwa di Surabaya sendiri terdapat 4 cabang Capoeira. Sedangkan di Indonesia, komunitas-komunitas Capoeira tersebar di berbagai daerah, di antaranya Jakarta, Surabaya, Madura, Jember, Bali dan Makassar. “Kalau di dunia, tersebar di berbagai negara. Di Asia sendiri Capoeira juga berkembang di Malaysia dan Timor Leste,” ujarnya.

Di Indonesia, komunitas-komunitas Capoeira setiap tahun mengadakan pertemuan dan latihan rutin di Jakarta. Mereka menjalin persaudaraan serta saling sharing perihal Capoeira. Namun, Capoeira selama ini hanya sekedar dijadikan pertunjukan untuk menghibur serta memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang seni Capoeira, sedangkan kompetisi-kompetisi sangat sulit untuk dilakukan karena selalu bermasalah dengan faktor penilaian. “Di dalam Capoeira terdapat berbagai macam unsur seni. Otomatis, faktor penilaiannya akan bias karena memang sangat susah. Alhasil kami hanya mengadakan berbagai pertunjukan dan pertemuan rutin antar sesama pemain Capoeira di Indonesia,” tambah Johan Ishii.

Komunitas Zungu Capoeira sendiri aktif memberikan pengajaran Capoeira sekaligus pelatihan-pelatihan di berbagai tempat di Surabaya. Ketika ditanya tentang cara mengajar anak di bawah umur, para pelatih Capoeira menerangkan bahwa anak-anak yang usianya masih dibawah umur diberi pelatihan dasar, kemudian berhadap-hadapan dengan jarak jauh dan saling melakukan gerakan. “Utamanya mereka bermain dan bergerak. Untuk olah tubuh dan latihan dasar, kami berikan secara step by step,” ujar Joseph Steven

Capoeira sebagai suatu bentuk kesenian yang tidak hanya fokus pada beladiri, memiliki beragam ketentuan. Salah satunya adalah membentuk karakter anggota komunitas agar selalu merendah, tidak menyombongkan diri. “Jauhi kekerasan, jadikan Capoeira sebagai salah satu sarana untuk menjalin persaudaraan. Beladiri dalam Capoeira sendiri hanya boleh dipergunakan dalam keadaan mendesak, misalnya ketika nyawa sedang terancam,” ujar Hadisantoso, anggota Zungu Capoeira Surabaya.


Professor Caca Kagumi Capoeira Indonesia

Antonio Carlos C. Cunha, lahir di Sao Paulo, mulai belajar capoeira pada November 1989, di klub Círculo Militar de Sao Paulo dengan Profesor Chicão, di mana ia pertama kali melakukan batizado (kenaikan tingkat). Professor Caca adalah penggagas komunitas Capoeira yang diberi nama Escola Cultural Zungu Capoeira (ECZC). Komunitas inilah yang tersebar di berbagai belahan dunia, salah satu cabangnya adalah Zungu Capoeira Surabaya.

Setiap 1-2 tahun sekali, komunitas Zungu Capoeira di Indonesia selalu mengundang Professor Caca untuk memberikan pelatihan. Ada satu hal yang menarik, beberapa tahun lalu ketika Professor Caca datang ke Indonesia, ia menitikkan air mata. Mengapa?

Di Brazil, sebagai negara asal Capoeira, beberapa komunitas Capoeira disana tidak dapat bersatu dan beberapa diantaranya cenderung saling menunjukkan kehebatannya hingga kerap berkonflik. Professor Caca terkejut, karena komunitas Capoeira di Indonesia dapat hidup rukun, guyub dalam nuansa persaudaraan antar sesama pemain Capoeira.

“Itulah sebabnya Professor Caca membuat lagu berjudul Terra De Energia, yang menunjukkan kekagumannya terhadap komunitas-komunitas Capoeira Indonesia yang dapat bersatu,” pungkas Johan Ishii yang tak kenal lelah menanamkan semangat persatuan dan kesatuan di antara para anggotanya.

*Tulisan ini pernah dimuat di Surabaya Post edisi minggu, 20 Januari 2013




QUOTE


Johan Ishii
“Capoeira adalah gabungan dari berbagai macam unsur kesenian. Para pelakunya terikat dengan rasa persaudaraan yang kuat sebagai sesama pemain Capoeira”

 


Grace Tanuwidjaja
“Capoeira adalah kesenian, meliputi tari, beladiri, musik, olah vokal dan memunculkan perasaan gembira dan persaudaraan. Capoeira melatih reflex, membuat tubuh sehat dan melatih emosi. Capoeira juga membuat kita terkoneksi dengan sesama pemain dari dalam dan luar negeri”




Christien Amelia
“Capoeira itu fun dan keren. Menambah teman, pengalaman, sekaligus melatih fisik kita agar lebih kuat”







Hadisantoso
“Capoeira itu menyenangkan, fun dan asyik”




 
Alisya Farrel Rasendriya
“Capoeira itu unik. Tidak semua orang bisa mempelajarinya. Bila nyawa kita terancam, kita bisa mempergunakannya untuk membela diri” 



# tulisan saya ini pernah dipublikasikan di Surabaya Post edisi 03 Februari 2013

25 komentar:

  1. dimana tempatnya??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di jalan Gubernur Suryo nomor 1 B. Di deretan Ruko-ruko yang ada Urgent-Citi Hub hotel. Deretan rukonya itu setelah hotel Majapahit. Di seberangnya Hotel Tunjungan persisss... Persis di jembatan penyebrangan.

      Jadwal latihan:
      Senin Selasa Kamis Jumat.
      Jam 7 malam - 9 malam (biasanya jam segitu an kira-kira selesainya).

      Syarat:
      - Pake celana yang enak/nyaman/bebas buat bergerak.
      - Mau bersenang-senang bersama.
      - Mau nambah teman.

      Selamat berkunjung... :)

      Hapus
    2. kalau daftar awal nya dimana ya mas

      Hapus
    3. Ini harus Daftar dulu apa langsung mas , terus biayanya berapa ??

      Hapus
  2. Klo pgin iktan syaratnya pa aj?
    Da max usianya?
    Tiap bulan byar brp?

    BalasHapus
  3. Aq ada event graffiti & Mural di Balai Pemuda tgl 6 Juli 2013. Kl tmn2 tertarik untuk ikutan boleh kontak saya di 081234560427 or 087840608200... ditunggu yaa..

    BalasHapus
  4. @tia1701: langsung datang dan tanya2 saja ke basecampnya.. pasti mereka bs membantu. :)
    @abi suksmana: yups. terima kasih infonya..

    BalasHapus
  5. klo biayanya brapa ya mas ????

    BalasHapus
  6. sekarang basecamp sudah pindah ke: Jalan Dinoyo 29-31,
    dekat sekolah Sinlui 1, sebelah sekolah SD Dapena. Jalan Dinoyo yg deket ujung jalan Polisi Istimewa.
    bisa hubungi :
    - Kamikaze (08175046598)
    - Sol (08113652905)

    jadwal dan syarat masih sama seperti yang di pos oleh saudara eric cole ganteng :)

    BalasHapus
  7. sayang sekali di jember gak ada atau ane aja yang gak tau...

    BalasHapus
  8. terima kasih semuanya..khususnya bt mas Henry Wong yg sudah membantu utk memberi informasi..sukses terus buat Komunitas Zungu Capoeira Surabaya.. :)

    BalasHapus
  9. kakak seni beladiri ini apa masih ada dan kalau masih ada saya mau ikut gabung seni beladiri capoeira....
    soalnya saya dari dulu cari tempatnya/perkumpulannyanya gk ketemu,, kalau memang masih ada,,,,, dimana tempatnya kak saya mau ikut/gabung ke grup seni beladiri capoeira..... dan kalau boleh saya minta nomer hp nya kak yang masih aktif dan bayarnya berapa dan jadwalnya hari apa aja.....
    tolong jawab saya tunggu kabarnya.......

    BalasHapus
  10. Saya bisa daftarkan buat anak saya gk ya..?? Mohon info nya.. matur nuwun seduluran

    BalasHapus
    Balasan
    1. Daftarnya gimana ya kak.. Saya mau join nih

      Hapus
  11. Ada contact person nya ga kak.. Soalnya saya mau join

    BalasHapus
  12. Comunitas capoeira msh ad ap enggak dsurabya sy mau ikut latihan

    BalasHapus
  13. Sayang di nganjuk gak ada

    BalasHapus
  14. Di rambi puji ada gak capoeira aku mau ikut

    BalasHapus
  15. Di rambi puji ada gak capoeira aku mau ikut

    BalasHapus
  16. sekarang basecamp sudah pindah ke: Jalan Dinoyo 29-31,
    dekat sekolah Sinlui 1, sebelah sekolah SD Dapena. Jalan Dinoyo yg deket ujung jalan Polisi Istimewa.
    bisa hubungi :
    - Kamikaze (08175046598)
    - Sol (08113652905)

    jadwal dan syarat masih sama seperti yang di pos oleh saudara eric cole ganteng :)

    BalasHapus