Zungu
Capoeira Surabaya: Menjadikan Capoeira Untuk Membentuk Semangat Hidup
Sinto
a Capoeira/Como tempos atras/Oh querida Indonesia/Eu náo te esqueco jamals.
Itulah sepenggal lirik dari lagu berjudul Terra De Energia, yang diciptakan
oleh Professor Caca, master Capoeira dari Sao Paulo, Brazil. Lagu itu tercipta
beberapa tahun lalu sepulang dari kunjungannya ke Indonesia untuk memenuhi
undangan dari komunitas-komunitas Capoeira di Indonesia.
Lagu berbahasa Portugis
itu selalu dikumandangkan di sela-sela latihan komunitas Zungu Capoeira, salah
satu komunitas Capoeira di Surabaya. Tubuh yang selalu bergerak, dipadu dengan
keahlian akrobatik serta musik, begitu tampak selaras dan menunjukkan
keunikannya sebagai sebuah kebudayaan yang muncul dari perpaduan berbagai
unsur.
Apa itu Capoeira? Sulit
untuk mendefinisikan Capoeira karena di dalamnya meliputi banyak unsur seni;
meliputi olah tubuh, beladiri, akrobatik, musik yang terpadu dalam sebuah seni
pertunjukan yang memiliki nilai estetika tersendiri.
Bila menilik sejarah,
Capoeira diciptakan oleh para budak dari Afrika yang dikirim dari menuju
Brazil. Manuskrip tertua di Brazil pada abad 19 menyebutkan eksistensi Capoeira
di negara itu, namun diyakini, keberadaan Capoeira telah jauh ada sebelumnya,
yakni pada masa penjajahan Portugis. Saat itu pemerintah Portugis melarang para
budak untuk berlatih beladiri demi menghindari pemberontakan. Dengan cerdik,
para budak menyiasatinya dengan berlatih beladiri yang disamarkan dalam seni
musik dan seni tari sehingga terkesan bahwa Capoeira adalah semacam seni
pertunjukan.
Capoeira diperkenalkan
kepada dunia oleh tiga orang master Capoeira, yakni Mastre Bimba, Mastre
Pastinha serta Mastre Woldemar. Ketiga orang itu tampil di berbagai media dan
menunjukkan kepada khalayak ramai tentang keberadaan Capoeira sebagai salah
satu produk kebudayaan Brazil. Alhasil, hingga kini Capoeira semakin banyak
diminati oleh berbagai orang dari berbagai belahan dunia.
Terdapat salah satu
komunitas Capoeira yang ada di Surabaya yakni Zungu Capoeira. Komunitas itu
aktif mengadakan latihan rutin serta even-even. “Kami eksis sejak 2009 dan
hingga kini memiliki anggota aktif sebanyak 150 orang,” ujar Johan Ishii, ketua
komunitas Zungu Capoeira, Surabaya. Disebutkan, bahwa anggota Zungu Capoeira
Surabaya terdiri dari berbagai macam usia, dari 2,5 tahun hingga 52 tahun.
Setiap senin hingga
jumat komunitas tersebut melakukan latihan rutin. Mereka membentuk lingkaran
dan masing-masing saling berhadapan dan melakukan gerakan-gerakan anggun,
perpaduan antara seni beladiri dan seni tari. Beberapa orang ada di pojok
lingkaran dan memainkan alat-alat musik seperti jimbe dan berimbau. Semuanya
bernyanyi, diantaranya melagukan komposisi music Terra de Energia yang
diciptakan oleh Professor Caca. Guyub, rukun dan penuh kegembiraan, tidak
seperti olahraga beladiri lainnya yang kaku dan tegang.
“Di dalam Capoeira
terdapat basic dasar, seperti Ginga, yakni gerakan tubuh semacam kuda-kuda,
namun selalu bergerak,” ujar Fify Handoyo, salah satu anggota komunitas Zungu
Capoeira. Dipaparkannya, selain Ginga adapula gerakan Que Sada, yakni gerakan
akrobatik sembari menendang ke atas, adapula Compaso, gerakan akrobatik dengan
membungkukkan badan ke bawah; Role, gerakan berputar; Au, salto; Esquivivas,
gerakan menghindar dan masih banyak lagi.
Capoeira diyakini dapat
membawa semangat hidup dalam keseharian. Tubuh yang selalu bergerak dapat
memberi kesehatan serta kebugaran. “Capoeira juga dapat membuat kita lebih
menikmati hidup, istilahnya selalu mengalir, bagaikan air. Di dalam Capoeira juga tidak ada batasan dalam gerak,
sekalipun ada dasar-dasar geraknya, namun perkembangannya, gerakan Capoeira
dapat dikembangkan sendiri sesuai dengan kreatifitas individu,” ujar Grace
Tanuwidjaja, anggota Capoeira.
Di dalam Capoeira
terdapat berbagai tingkatan kemampuan yang disimbolkan melalui warna ikat
pinggang. Mulai dari branca, yakni polos, tanpa warna; putih-kuning; kuning;
orange; orange-biru; biru; biru-hijau; hijau; hijau-ungu; ungu; ungu-coklat;
coklat; coklat-merah; merah dan putih. Merah adalah tingkatan master dan putih
adalah grand master. Peningkatan kemampuan dilihat dari tingkat ketekunan dan
kemampuan para pemain Capoeira. “Biasanya, setelah level orange-biru, untuk
naik ke biru, para pemain Capoeira dituntut untuk bisa mengajar,” ujar
Christien Amelia, anggota Zungu Capoeira.
Bagaimana dengan perkembangan Capoeira sendiri
di Indonesia? Johan Ishii menjelaskan bahwa di Surabaya sendiri terdapat 4
cabang Capoeira. Sedangkan di Indonesia, komunitas-komunitas Capoeira tersebar
di berbagai daerah, di antaranya Jakarta, Surabaya, Madura, Jember, Bali dan
Makassar. “Kalau di dunia, tersebar di berbagai negara. Di Asia sendiri
Capoeira juga berkembang di Malaysia dan Timor Leste,” ujarnya.
Di Indonesia,
komunitas-komunitas Capoeira setiap tahun mengadakan pertemuan dan latihan
rutin di Jakarta. Mereka menjalin persaudaraan serta saling sharing perihal Capoeira. Namun,
Capoeira selama ini hanya sekedar dijadikan pertunjukan untuk menghibur serta
memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang seni Capoeira, sedangkan
kompetisi-kompetisi sangat sulit untuk dilakukan karena selalu bermasalah
dengan faktor penilaian. “Di dalam Capoeira terdapat berbagai macam unsur seni.
Otomatis, faktor penilaiannya akan bias karena memang sangat susah. Alhasil kami
hanya mengadakan berbagai pertunjukan dan pertemuan rutin antar sesama pemain
Capoeira di Indonesia,” tambah Johan Ishii.
Komunitas Zungu
Capoeira sendiri aktif memberikan pengajaran Capoeira sekaligus
pelatihan-pelatihan di berbagai tempat di Surabaya. Ketika ditanya tentang cara
mengajar anak di bawah umur, para pelatih Capoeira menerangkan bahwa anak-anak
yang usianya masih dibawah umur diberi pelatihan dasar, kemudian
berhadap-hadapan dengan jarak jauh dan saling melakukan gerakan. “Utamanya
mereka bermain dan bergerak. Untuk olah tubuh dan latihan dasar, kami berikan
secara step by step,” ujar Joseph
Steven
Capoeira sebagai suatu
bentuk kesenian yang tidak hanya fokus pada beladiri, memiliki beragam
ketentuan. Salah satunya adalah membentuk karakter anggota komunitas agar
selalu merendah, tidak menyombongkan diri. “Jauhi kekerasan, jadikan Capoeira
sebagai salah satu sarana untuk menjalin persaudaraan. Beladiri dalam Capoeira
sendiri hanya boleh dipergunakan dalam keadaan mendesak, misalnya ketika nyawa sedang
terancam,” ujar Hadisantoso, anggota Zungu Capoeira Surabaya.
Professor Caca Kagumi Capoeira Indonesia
Antonio Carlos C. Cunha, lahir di
Sao Paulo, mulai belajar capoeira pada November 1989, di klub Círculo Militar
de Sao Paulo dengan Profesor Chicão, di mana ia pertama kali melakukan batizado
(kenaikan tingkat). Professor Caca adalah penggagas komunitas Capoeira yang
diberi nama Escola Cultural Zungu Capoeira (ECZC). Komunitas inilah yang
tersebar di berbagai belahan dunia, salah satu cabangnya adalah Zungu Capoeira
Surabaya.
Setiap 1-2 tahun sekali, komunitas
Zungu Capoeira di Indonesia selalu mengundang Professor Caca untuk memberikan
pelatihan. Ada satu hal yang menarik, beberapa tahun lalu ketika Professor Caca
datang ke Indonesia, ia menitikkan air mata. Mengapa?
Di Brazil, sebagai negara asal
Capoeira, beberapa komunitas Capoeira disana tidak dapat bersatu dan beberapa
diantaranya cenderung saling menunjukkan kehebatannya hingga kerap berkonflik.
Professor Caca terkejut, karena komunitas Capoeira di Indonesia dapat hidup
rukun, guyub dalam nuansa persaudaraan antar sesama pemain Capoeira.
“Itulah sebabnya Professor Caca
membuat lagu berjudul Terra De Energia, yang menunjukkan kekagumannya terhadap
komunitas-komunitas Capoeira Indonesia yang dapat bersatu,” pungkas Johan Ishii
yang tak kenal lelah menanamkan semangat persatuan dan kesatuan di antara para
anggotanya.
*Tulisan ini pernah dimuat di
Surabaya Post edisi minggu, 20 Januari 2013
QUOTE
Johan Ishii
“Capoeira adalah gabungan dari
berbagai macam unsur kesenian. Para pelakunya terikat dengan rasa persaudaraan
yang kuat sebagai sesama pemain Capoeira”
“Capoeira adalah kesenian, meliputi
tari, beladiri, musik, olah vokal dan memunculkan perasaan gembira dan
persaudaraan. Capoeira melatih reflex, membuat tubuh sehat dan melatih emosi.
Capoeira juga membuat kita terkoneksi dengan sesama pemain dari dalam dan luar
negeri”
Christien Amelia
“Capoeira itu fun dan keren.
Menambah teman, pengalaman, sekaligus melatih fisik kita agar lebih kuat”
“Capoeira itu menyenangkan, fun dan
asyik”
“Capoeira itu unik. Tidak semua
orang bisa mempelajarinya. Bila nyawa kita terancam, kita bisa mempergunakannya
untuk membela diri”
# tulisan saya ini pernah dipublikasikan di Surabaya Post edisi 03 Februari 2013
dimana tempatnya??
BalasHapusDi jalan Gubernur Suryo nomor 1 B. Di deretan Ruko-ruko yang ada Urgent-Citi Hub hotel. Deretan rukonya itu setelah hotel Majapahit. Di seberangnya Hotel Tunjungan persisss... Persis di jembatan penyebrangan.
HapusJadwal latihan:
Senin Selasa Kamis Jumat.
Jam 7 malam - 9 malam (biasanya jam segitu an kira-kira selesainya).
Syarat:
- Pake celana yang enak/nyaman/bebas buat bergerak.
- Mau bersenang-senang bersama.
- Mau nambah teman.
Selamat berkunjung... :)
kalau daftar awal nya dimana ya mas
HapusIni harus Daftar dulu apa langsung mas , terus biayanya berapa ??
HapusBetul kata mas Eric. Trims. :)
BalasHapusKlo pgin iktan syaratnya pa aj?
BalasHapusDa max usianya?
Tiap bulan byar brp?
Aq ada event graffiti & Mural di Balai Pemuda tgl 6 Juli 2013. Kl tmn2 tertarik untuk ikutan boleh kontak saya di 081234560427 or 087840608200... ditunggu yaa..
BalasHapus@tia1701: langsung datang dan tanya2 saja ke basecampnya.. pasti mereka bs membantu. :)
BalasHapus@abi suksmana: yups. terima kasih infonya..
klo biayanya brapa ya mas ????
BalasHapusbisa minta nomor telp nya mas
BalasHapussekarang basecamp sudah pindah ke: Jalan Dinoyo 29-31,
BalasHapusdekat sekolah Sinlui 1, sebelah sekolah SD Dapena. Jalan Dinoyo yg deket ujung jalan Polisi Istimewa.
bisa hubungi :
- Kamikaze (08175046598)
- Sol (08113652905)
jadwal dan syarat masih sama seperti yang di pos oleh saudara eric cole ganteng :)
sayang sekali di jember gak ada atau ane aja yang gak tau...
BalasHapusDi jember ada mas , di wuluhan tepatnya
Hapusterima kasih semuanya..khususnya bt mas Henry Wong yg sudah membantu utk memberi informasi..sukses terus buat Komunitas Zungu Capoeira Surabaya.. :)
BalasHapuskakak seni beladiri ini apa masih ada dan kalau masih ada saya mau ikut gabung seni beladiri capoeira....
BalasHapussoalnya saya dari dulu cari tempatnya/perkumpulannyanya gk ketemu,, kalau memang masih ada,,,,, dimana tempatnya kak saya mau ikut/gabung ke grup seni beladiri capoeira..... dan kalau boleh saya minta nomer hp nya kak yang masih aktif dan bayarnya berapa dan jadwalnya hari apa aja.....
tolong jawab saya tunggu kabarnya.......
Kapan madiun ada.pasti ramai.
BalasHapusGa ada contact person nya..
BalasHapusSaya bisa daftarkan buat anak saya gk ya..?? Mohon info nya.. matur nuwun seduluran
BalasHapusDaftarnya gimana ya kak.. Saya mau join nih
HapusAda contact person nya ga kak.. Soalnya saya mau join
BalasHapusComunitas capoeira msh ad ap enggak dsurabya sy mau ikut latihan
BalasHapusSayang di nganjuk gak ada
BalasHapusDi rambi puji ada gak capoeira aku mau ikut
BalasHapusDi rambi puji ada gak capoeira aku mau ikut
BalasHapussekarang basecamp sudah pindah ke: Jalan Dinoyo 29-31,
BalasHapusdekat sekolah Sinlui 1, sebelah sekolah SD Dapena. Jalan Dinoyo yg deket ujung jalan Polisi Istimewa.
bisa hubungi :
- Kamikaze (08175046598)
- Sol (08113652905)
jadwal dan syarat masih sama seperti yang di pos oleh saudara eric cole ganteng :)