Senin, 18 Februari 2013

SRCC, Komunitas Penggila Kubus Rubik Surabaya

erno rubik
Rubik’s Cube atau kubus rubik adalah permainan puzzle mekanik berbentuk kubus yang memiliki enam warna di setiap sisinya. Professor Erno Rubik, Seorang arsitek dan pemahat asal Hungaria menciptakan permainan itu pada tahun 1974, dan pada tahun 1980 produknya itu telah dijual ke berbagai belahan dunia. Dengan segera kubus rubik menciptakan sensasi internasional dengan daya pikatnya, dimana kubus rubik memiliki konsep yang sederhana, elegan, namun secara mengejutkan sulit untuk diselesaikan. Alhasil, pada 1982, karena kesuksesan produk Rubik’s Cube-nya, Erno Rubik menjadi salah satu red millionaire pertama di dunia, yakni menjadi warga dari negara komunis yang dapat menjadi kaya karena usahanya sendiri.


Hingga kini permainan kubus rubik sudah sangat mendunia, bahkan memiliki organisasinya sendiri di tingkat internasional, yaitu World Cube Association (WCA). Organisasi itu menaungi organisasi-organisasi kubus rubik di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Di Indonesia sendiri, komunitas rubik terdapat di Surabaya, Bandung, Samarinda dan Balikpapan. Surabaya Rubik’s Cube Club (SRCC) adalah salah satu komunitas rubik di Surabaya.

Pada even gathering di salah satu mall di Surabaya, komunitas SRCC mengundang Surabaya Post untuk hadir. Saat ditemui, mereka tampak asyik bermain kubus rubik, beberapa di antara mereka tampak adu cepat menyusun kubus rubik dengan timer yang telah disediakan. “Beginilah kebiasaan kami jika sedang berkumpul. Kami biasanya melakukan latihan, adu cepat sampai berbagi tips seputar kubus rubik,” ujar Alvin Febrianth, ketua SRCC.

Berawal dari kegemaran terhadap permainan kubus rubik, para inisiator bersepakat untuk mendirikan SRCC pada bulan Juni 2009. Dalam beberapa kesempatan mereka kerap berkumpul, berlatih dan saling sharing seputar kubus rubik. “SRCC diresmikan pada Juni 2009 dan hingga kini komunitas kami dinaungi oleh WCA,” ujar Kevin Kaldera, salah satu anggota SRCC.

Ditanya mengenai alasan menggemari kubus rubik, para anggota SRCC menerangkan bahwa kubus rubik yang sepertinya mudah, namun membutuhkan waktu untuk menyelesaikannya. “Kubus rubik itu benar-benar mengasah otak, kesabaran, kecepatan dan ketrampilan,” ujar Dito Firmansyah, anggota SRCC. Para anggota SRCC mengaku bahwa mereka tak pernah bosan memainkan kubus rubik, dikarenakan bentuknya yang variatif serta mengejar rekor penyusun kubus rubik yang setiap tahunnya selalu berubah.

Bentuk kubus rubik pada awalnya adalah kotak, mempunyai tiga kolom horizontal dan vertikal di tiap sisinya. Bentuk kubus rubik awal itu dinamakan ‘3x3 Rubik’s Cube’. Dalam perkembangannya, kubus rubik mengalami banyak perkembangan dalam bentuk, misalnya  ‘2x2’, yakni rubik yang hanya memiliki dua kolom, ‘4x4’ hingga ‘7x7’. Selain itu terdapat pula kubus rubik berjenis pyramid, yakni kubus rubik yang berbentuk piramida; kemudian clock rubik’s, yaitu kubus rubik berbentuk jam yang di kedua sisinya terdapat 9 bentuk visual penanda jam. Dalam clock rubik’s, para pemain dituntut untuk mengatur arah 9 buah jarum jam ke arah angka 12.

“Bentuk kubus rubik yang terbaru adalah megaminx, yaitu rubik yang bentuknya segilima dengan duabelas sisi dan duabelas warna yang berbeda,” ungkap Erick Chandra, anggota SRCC.

Apakah sulit mempelajari kubus rubik? Bagaimana dengan para pemula? Alvin Febrianth menjelaskan bahwa sebenarnya bermain kubus rubik tidaklah sulit. “Kita hanya harus tahu rumus penyelesaiannya, itu saja. Setelah tahu rumusnya, tinggal melatih kecepatannya saja,” ungkapnya. Ditanya mengenai lamanya waktu untuk bisa mempelajari hingga menyelesaikan puzzle kubus rubik, Alvin menambahkan bahwa untuk mengetahui rumusnya cukup singkat. “Hanya dalam waktu satu jam seseorang bisa mempelajari rumusnya dan menyelesaikannya; yang membutuhkan waktu lama adalah melatih kecepatan penyelesaiannya,” tambahnya.

Hingga saat ini SRCC memiliki anggota sebanyak 120 orang. Mereka aktif melakukan kegiatan-kegiatan seperti gathering, kompetisi, berbagi tips dan sebagainya. “Setiap kali kami bertemu, kami selalu melakukan race, yakni balapan menyusun kubus rubik, juga take average, yakni menyusun rubik secara acak dan ditentukan catatan waktunya,” ujar Fakhruzi Asrial, anggota SRCC.

Selain memiliki agenda rutin, SRCC juga kerap mengadakan official competition, yakni kompetisi kubus rubik yang regulasinya berada di bawah naungan World Cube Association. Di dalam negri sendiri telah tiga kali diselenggarakan official competition, yang bertajuk ‘Indonesia Open’, sedangkan di Surabaya, even official competition kerap diselenggarakan oleh SRCC. “Kompetisi kami terdiri dari dua tajuk, yakni Surabaya Open dan Surabaya Cube Day. Kedua-duanya merupakan official competition, regulasinya diatur dan dinaungi oleh WCA,” ujar Dito Firmansyah, anggota SRCC.

 Surabaya Rubik’s Cube Club (SRCC) setiap tahunnya memiliki kewajiban untuk mengatur kompetisi kubus rubik di bawah regulasi WCA. Sama halnya dengan perwakilan komunitas dari daerah lain, SRCC juga merupakan salah satu perwakilan dari Indonesia yang diwajibkan mengirim delegasinya sebagai kepanjangan tangan dari WCA.

Sebagai delegasi, dalam setiap official competition, SRCC bertindak sebagai panitia yang mengatur segala sesuatunya. “Dalam official competition harus dihadiri seorang WCA Delegate dan memiliki tim panitia (beranggotakan 1 atau lebih anggota): judges, pengacak dan pengambil skor. Selain itu delegate beserta tim panitianya wajib melaporkan hal-hal yang terkait dengan Regulasi WCA selama kompetisi, jalannya keseluruhan kompetisi, dan insiden apapun selama kompetisi. Laporan harus disampaikan ke WCA Board dalam jangka satu minggu setelah tanggal kompetisi setelah kompetisi berakhir,” ungkap Alvin Febrianth, ketua SRCC.

Untuk ke depannya, dari paparan SRCC yang didapatkan oleh Surabaya Post, mereka berencana akan mengadakan berbagai official competition dan terus memperbanyak sesi latihan demi memecahkan rekor dunia dalam penyelesaian puzzle rubik’s cube tercepat, yang diraih oleh Feliks Zemdegs, warga Australia, dimana ia mampu menyelesaikan kubus rubik kategori 3x3 dalam waktu kurang dari 1 detik.

Menoreh Rekor Nasional

Dalam perjalanannya, karena intensitas latihan dan seringnya SRCC mengadakan pertemuan untuk berbagi tips, beberapa di antara mereka kerap menorehkan rekor nasional. Contohnya ketua SRCC, Alvin Febrianth yang menorehkan rekor nasional penyelesaian kubus rubik kategori 3x3 dalam waktu 1,50 detik.

Ditanya mengenai resep juaranya, Alvin menerangkan bahwa semua itu tidak lepas dari seringnya latihan. “Harus terus latihan, utamanya untuk meningkatkan kecepatan tangan. Itu yang sulit dan membutuhkan kesabaran,” ujarnya.

Selain Alvin, anggota SRCC lainnya, Kevin Kaldera, pernah meraih 1st Place Malaysia Cube Open 2012, serta 2nd Place Singapore Cube Open 2012. Demikian pula dengan Dito Firmansyah yang meraih predikat runner up Malaysia Cube Open, kategori with feet, yakni menyelesaikan puzzle rubik’s cube dengan menggunakan kaki.

“Dengan demikian SRCC tidak bisa dipandang remeh di mata nasional maupun internasional,” ujar Dito Firmansyah. Rata-rata dari mereka mengatakan bahwa resep sukses diraih dengan cara berlatih terus menerus.

Untuk diketahui, rekor penyelesaian puzzle rubik’s cube di tingkat internasional diraih oleh Feliks Zemdegs pada Australia Cube Open 2011 kategori 3x3, 4x4 dan 5x5. Kategori 2x2 ditoreh oleh Christian Kaserer dari Italia pada Trentin Open 2011. Kategori rubik’s cube blindfolded (kompetisi kubus rubik dengan mata tertutup) ditoreh oleh Marcell Endrey dari Hungaria. Indonesia sendiri sempat dua kali meraih rekor internasional, yakni kategori clock rubik’s oleh Jonathan Irvin Gunawan, serta Fakhri Raihaan dalam kategori Rubik’s Cube with feet. Keduanya berasal dari Bandung, Jawa Barat.

“Ke depannya, wakil SRCC pasti bisa menembus torehan rekor internasional,” pungkas Alvin Febrianth dengan bersemangat.



QUOTE


 

Kevin Kaldera, anggota SRCC, 1st Place Malaysia Cube Open 2012, 2nd Place Singapore Cube Open 2012
“Untuk menjadi juara rubik’s dibutuhkan passion dan target yang jelas, kemudian dengan intensif melakukan latihan terus-menerus, dan yang paling penting adalah keyakinan terhadap diri sendiri”





 


Erick Chandra, anggota SRCC
“Kalau mau juara, seseorang harus mengikuti perkembangan kubus rubik terus-menerus. Lebih baik dapat satu cube bagus daipada dapat 10 cube jelek”





 



Dito Firmansyah, anggota SRCC, runner-up Malaysia Cube Open, kategori with feet
“Untuk menjadi juara, jangan lupa terlebih dahulu harus memantau lawan tanding sehingga tau kekuatan dan kelemahan lawan”




 



Fakhruzi Asrial, anggota SRCC asal Gresik
“Pilih lubrikasi yang tepat pada cube agar putaran terasa ringan dan lebih cepat. Banyak berlatih dan ikut berbagai kompetisi. Itu resep sukses dari seorang juara rubik’s cube


8 komentar: