erno rubik |
Rubik’s
Cube
atau kubus rubik adalah permainan puzzle mekanik berbentuk kubus yang memiliki
enam warna di setiap sisinya. Professor Erno Rubik, Seorang arsitek dan pemahat
asal Hungaria menciptakan permainan itu pada tahun 1974, dan pada tahun 1980
produknya itu telah dijual ke berbagai belahan dunia. Dengan segera kubus rubik
menciptakan sensasi internasional dengan daya pikatnya, dimana kubus rubik
memiliki konsep yang sederhana, elegan, namun secara mengejutkan sulit untuk
diselesaikan. Alhasil, pada 1982, karena kesuksesan produk Rubik’s Cube-nya, Erno Rubik menjadi salah satu red millionaire pertama di dunia, yakni
menjadi warga dari negara komunis yang dapat menjadi kaya karena usahanya
sendiri.
Hingga kini permainan
kubus rubik sudah sangat mendunia, bahkan memiliki organisasinya sendiri di
tingkat internasional, yaitu World Cube Association (WCA). Organisasi itu
menaungi organisasi-organisasi kubus rubik di berbagai belahan dunia, termasuk
di Indonesia. Di Indonesia sendiri, komunitas rubik terdapat di Surabaya,
Bandung, Samarinda dan Balikpapan. Surabaya Rubik’s Cube Club (SRCC) adalah
salah satu komunitas rubik di Surabaya.
Pada even gathering di
salah satu mall di Surabaya, komunitas SRCC mengundang Surabaya Post untuk
hadir. Saat ditemui, mereka tampak asyik bermain kubus rubik, beberapa di
antara mereka tampak adu cepat menyusun kubus rubik dengan timer yang telah
disediakan. “Beginilah kebiasaan kami jika sedang berkumpul. Kami biasanya
melakukan latihan, adu cepat sampai berbagi tips seputar kubus rubik,” ujar
Alvin Febrianth, ketua SRCC.
Berawal dari kegemaran
terhadap permainan kubus rubik, para inisiator bersepakat untuk mendirikan SRCC
pada bulan Juni 2009. Dalam beberapa kesempatan mereka kerap berkumpul,
berlatih dan saling sharing seputar
kubus rubik. “SRCC diresmikan pada Juni 2009 dan hingga kini komunitas kami
dinaungi oleh WCA,” ujar Kevin Kaldera, salah satu anggota SRCC.
Ditanya mengenai alasan
menggemari kubus rubik, para anggota SRCC menerangkan bahwa kubus rubik yang
sepertinya mudah, namun membutuhkan waktu untuk menyelesaikannya. “Kubus rubik
itu benar-benar mengasah otak, kesabaran, kecepatan dan ketrampilan,” ujar Dito
Firmansyah, anggota SRCC. Para anggota SRCC mengaku bahwa mereka tak pernah
bosan memainkan kubus rubik, dikarenakan bentuknya yang variatif serta mengejar
rekor penyusun kubus rubik yang setiap tahunnya selalu berubah.
Bentuk kubus rubik pada
awalnya adalah kotak, mempunyai tiga kolom horizontal dan vertikal di tiap sisinya.
Bentuk kubus rubik awal itu dinamakan ‘3x3 Rubik’s
Cube’. Dalam perkembangannya, kubus rubik mengalami banyak perkembangan
dalam bentuk, misalnya ‘2x2’, yakni
rubik yang hanya memiliki dua kolom, ‘4x4’ hingga ‘7x7’. Selain itu terdapat
pula kubus rubik berjenis pyramid, yakni kubus rubik yang berbentuk piramida;
kemudian clock rubik’s, yaitu kubus
rubik berbentuk jam yang di kedua sisinya terdapat 9 bentuk visual penanda jam.
Dalam clock rubik’s, para pemain
dituntut untuk mengatur arah 9 buah jarum jam ke arah angka 12.
“Bentuk kubus rubik
yang terbaru adalah megaminx, yaitu rubik yang bentuknya segilima dengan
duabelas sisi dan duabelas warna yang berbeda,” ungkap Erick Chandra, anggota
SRCC.
Apakah sulit
mempelajari kubus rubik? Bagaimana dengan para pemula? Alvin Febrianth
menjelaskan bahwa sebenarnya bermain kubus rubik tidaklah sulit. “Kita hanya
harus tahu rumus penyelesaiannya, itu saja. Setelah tahu rumusnya, tinggal
melatih kecepatannya saja,” ungkapnya. Ditanya mengenai lamanya waktu untuk bisa
mempelajari hingga menyelesaikan puzzle kubus
rubik, Alvin menambahkan bahwa untuk mengetahui rumusnya cukup singkat. “Hanya
dalam waktu satu jam seseorang bisa mempelajari rumusnya dan menyelesaikannya;
yang membutuhkan waktu lama adalah melatih kecepatan penyelesaiannya,”
tambahnya.
Hingga saat ini SRCC
memiliki anggota sebanyak 120 orang. Mereka aktif melakukan kegiatan-kegiatan
seperti gathering, kompetisi, berbagi tips dan sebagainya. “Setiap kali kami
bertemu, kami selalu melakukan race, yakni
balapan menyusun kubus rubik, juga take
average, yakni menyusun rubik secara acak dan ditentukan catatan waktunya,”
ujar Fakhruzi Asrial, anggota SRCC.
Selain memiliki agenda
rutin, SRCC juga kerap mengadakan official
competition, yakni kompetisi kubus rubik yang regulasinya berada di bawah
naungan World Cube Association. Di dalam negri sendiri telah tiga kali
diselenggarakan official competition,
yang bertajuk ‘Indonesia Open’, sedangkan di Surabaya, even official competition kerap
diselenggarakan oleh SRCC. “Kompetisi kami terdiri dari dua tajuk, yakni
Surabaya Open dan Surabaya Cube Day. Kedua-duanya merupakan official competition, regulasinya diatur
dan dinaungi oleh WCA,” ujar Dito Firmansyah, anggota SRCC.
Surabaya Rubik’s Cube Club (SRCC) setiap
tahunnya memiliki kewajiban untuk mengatur kompetisi kubus rubik di bawah
regulasi WCA. Sama halnya dengan perwakilan komunitas dari daerah lain, SRCC
juga merupakan salah satu perwakilan dari Indonesia yang diwajibkan mengirim
delegasinya sebagai kepanjangan tangan dari WCA.
Sebagai delegasi, dalam
setiap official competition, SRCC
bertindak sebagai panitia yang mengatur segala sesuatunya. “Dalam official competition harus dihadiri
seorang WCA Delegate dan memiliki tim panitia (beranggotakan 1 atau lebih
anggota): judges, pengacak dan pengambil skor. Selain itu delegate beserta tim
panitianya wajib melaporkan hal-hal yang terkait dengan Regulasi WCA selama
kompetisi, jalannya keseluruhan kompetisi, dan insiden apapun selama kompetisi.
Laporan harus disampaikan ke WCA Board dalam jangka satu minggu setelah tanggal
kompetisi setelah kompetisi berakhir,” ungkap Alvin Febrianth, ketua SRCC.
Untuk ke depannya, dari
paparan SRCC yang didapatkan oleh Surabaya Post, mereka berencana akan
mengadakan berbagai official competition
dan terus memperbanyak sesi latihan demi memecahkan rekor dunia dalam
penyelesaian puzzle rubik’s cube
tercepat, yang diraih oleh Feliks Zemdegs, warga Australia, dimana ia mampu
menyelesaikan kubus rubik kategori 3x3 dalam waktu kurang dari 1 detik.
Dalam perjalanannya,
karena intensitas latihan dan seringnya SRCC mengadakan pertemuan untuk berbagi
tips, beberapa di antara mereka kerap menorehkan rekor nasional. Contohnya
ketua SRCC, Alvin Febrianth yang menorehkan rekor nasional penyelesaian kubus
rubik kategori 3x3 dalam waktu 1,50 detik.
Ditanya mengenai resep
juaranya, Alvin menerangkan bahwa semua itu tidak lepas dari seringnya latihan.
“Harus terus latihan, utamanya untuk meningkatkan kecepatan tangan. Itu yang
sulit dan membutuhkan kesabaran,” ujarnya.
Selain Alvin, anggota
SRCC lainnya, Kevin Kaldera, pernah meraih 1st Place Malaysia Cube
Open 2012, serta 2nd Place Singapore Cube Open 2012. Demikian pula
dengan Dito Firmansyah yang meraih predikat runner
up Malaysia Cube Open, kategori with
feet, yakni menyelesaikan puzzle
rubik’s cube dengan menggunakan kaki.
“Dengan demikian SRCC
tidak bisa dipandang remeh di mata nasional maupun internasional,” ujar Dito
Firmansyah. Rata-rata dari mereka mengatakan bahwa resep sukses diraih dengan
cara berlatih terus menerus.
Untuk diketahui, rekor
penyelesaian puzzle rubik’s cube di
tingkat internasional diraih oleh Feliks Zemdegs pada Australia Cube Open 2011
kategori 3x3, 4x4 dan 5x5. Kategori 2x2 ditoreh oleh Christian Kaserer dari Italia
pada Trentin Open 2011. Kategori rubik’s
cube blindfolded (kompetisi kubus rubik dengan mata tertutup) ditoreh oleh
Marcell Endrey dari Hungaria. Indonesia sendiri sempat dua kali meraih rekor
internasional, yakni kategori clock
rubik’s oleh Jonathan Irvin Gunawan, serta Fakhri Raihaan dalam kategori Rubik’s Cube with feet. Keduanya berasal
dari Bandung, Jawa Barat.
“Ke depannya, wakil
SRCC pasti bisa menembus torehan rekor internasional,” pungkas Alvin Febrianth
dengan bersemangat.
QUOTE
Kevin Kaldera, anggota
SRCC, 1st Place Malaysia Cube Open 2012, 2nd Place
Singapore Cube Open 2012
“Untuk
menjadi juara rubik’s dibutuhkan passion dan target yang jelas, kemudian
dengan intensif melakukan latihan terus-menerus, dan yang paling penting adalah
keyakinan terhadap diri sendiri”
Erick Chandra, anggota
SRCC
“Kalau
mau juara, seseorang harus mengikuti perkembangan kubus rubik terus-menerus.
Lebih baik dapat satu cube bagus
daipada dapat 10 cube jelek”
Dito Firmansyah, anggota
SRCC, runner-up Malaysia Cube Open,
kategori with feet
“Untuk
menjadi juara, jangan lupa terlebih dahulu harus memantau lawan tanding
sehingga tau kekuatan dan kelemahan lawan”
Fakhruzi Asrial,
anggota SRCC asal Gresik
“Pilih
lubrikasi yang tepat pada cube agar
putaran terasa ringan dan lebih cepat. Banyak berlatih dan ikut berbagai
kompetisi. Itu resep sukses dari seorang juara rubik’s cube”
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTrims mas bro. :)
BalasHapusJual rubik di surabaya dimana ???
BalasHapusGIANT surabaya
Hapusgan jual rubik disurabaya dimana gan?
BalasHapuskapan ada gathnya??mw hadir dong
BalasHapusUntuk conractnya adakah ? Anak saya mau ikut komunitasnya
BalasHapusGimana cara masuk komunitas Rubik ini
BalasHapus