Jumat, 05 April 2013

SMKN 12 Jurusan Seni Rupa Surabaya


Nama Sekolah : SMKN 12
Jurusan             : Seni Rupa

Prestasi            :

1995 : Juara desain perangko nasional 50 tahun Indonesia Emas
1997 : Juara I lomba desain perhiasan internasional di Italia

2011 :
-          Juara nasional lomba desain poster BKKBN
-          Juara nasional melukis kompetisi LKS, Bandung
-          Juara I lomba desain logo Poltekes, Malang
2012 :
-          Juara I, II dan III lomba desain poster BKKBN
-          Juara I dan II lomba lukis Jatim tema ‘air’
-          Rekor Muri batik terpanjang di Indonesia
2013 :
-          Juara nasional lomba desain batik



Jurusan Seni Rupa SMK dengan Prestasi Dunia

Siang itu puluhan siswa terlihat sibuk beraktivitas. Valet, kuas, cat minyak dan ratusan kanvas terjajar dalam sebuah ruang yang ada di Smkn 12, Surabaya. Kanvas-kanvas yang berdiri tegak diatas sebuah tripod seakan menantang untuk dieksplorasi. Seorang seniman, konon akan dilanda kegelisahan yang amat sangat ketika menyaksikan sebuah bidang kosong terpampang di hadapannya. "Bagaikan ikan pindang yang tergeletak di hadapan seekor kucing. Tidak mungkin sang kucing akan diam saja. Kira-kira seperti itulah kegelisahan kami," ujar Rizky Farrakhan, salah satu siswa.


Bicara mengenai valet, kuas, cat minyak dan kanvas, pikiran kita akan langsung tertuju pada seni rupa. Ya, itulah aktivitas berseni rupa yang dengan mudah dapat kita
jumpai setiap harinya di SMKN 12. Siswa-siswi peminat jurusan seni rupa mencapai kurang lebih sekitar 60an siswa.

Tampak, beberapa guru pengajar menghampiri siswanya satu-persatu. Farid Ma'ruf misalnya, seorang guru yang juga dikenal sebagai pelukis bergenre realisme sekaligus desainer batik yang cukup tenar di Surabaya itu tampaknya tak segan membagi-bagikan ilmunya kepada para siswa. "Nak, kalau mau melukis wajah dengan sempurna, coba perhatikan komposisi yang ada dalam struktur wajah seseorang. Kedua mata sejajar dengan garis lurus. Kemudian ambil garis di tengah-tengahnya, tarik ke bawah. Kemudian baru ditambahkan hidung dan mulut dari tarikan garis itu," ujarnya kepada salah satu siswa yang sedang sibuk melukis realis.

SMKN 12 sejak awal berdiri hingga sekarang memang dikenal sebagai sekolah dengan jurusan-jurusan kesenian,meliputi seni tari, seni rupa, teater,musik, pedalangan, desain komunikasi visual, desain interior, kriya kayu, kriya logam, kriya tekstil dan lain-lain. Di bidang seni rupa sendiri, SMKN 12 dikenal dengan para alumninya yang menjadi pelukis-pelukis nasional. Sebut saja Jopram, Jumartono, Kenyut Djunaidi,dan lain-lain.

Bagaimana sistem pembelajaran yang ada dalam jurusan seni rupa SMKN 12? Wiji Utomo menjelaskan bahwa para murid pada awalnya akan diajak untuk mengenal dasar-dasar desain (nirmana), kemudian mereka akan beranjak pada ilmu sketsa, gambar bentuk, kemudian dilanjutkan dengan tekhnik melukis dasar, yakni tekhnik kering (menggunakan pensil dan krayon), juga teknik basah (menggunakan cat air, akrilik, cat minyak). "Selain itu siswa juga diajarkan gambar tekhnik (perspektif), juga gambar proyeksi," ujar pria yang juga kajur (ketua jurusan) seni rupa SMKN 12 itu.

"Setelah dasar-dasar melukis selesai, kami diajarkan untuk mengenal ragam media dalam berkarya seni rupa. Bahkan, kami juga diajarkan tekhnik mix media, yakni berkarya seni rupa dengan cara menggabungkan media-media yang ada," terang Novia Hanif. Mix media yang dimaksudkan adalah tekhnik melukis menggunakan perpaduan dua atau lebih media melukis, contohnya pensil dengan cat air, cat minyak dengan akrilik dan sebagainya.

Dalam kegiatan seni rupa siang itu tampak beberapa siswa sedang aktif melukis. Luthfia Rahmi, misalnya, ia sedang sibuk melukis sesosok anak kecil memegang ayam peliharaannya. "Obyek-obyek inspiratif dapat diperoleh dimanapun. Lukisan saya ini bercerita tentang kecintaan seseorang terhadap hewan peliharaannya," ujar peminat ekskul seni lukis yang tengah duduk di bangku SMK 12 kelas 12 itu.

Lain halnya dengan Catur Prakoso. Saat ditemui ia sedang melukis sesosok pria berikat kepala khas bali yang tengah duduk sambil membaca koran. Lukisan bergenre pop art itu menurutnya berkisah tentang kebudayaan indonesia yang terangkum dalam sebuah media massa. "Lukisan saya ini menggambarkan tentang seseorang dari Bali yang sangat erat dengan kebudayaannya beroleh informasi tentang kebudayaan-kebudayaan lain dari indonesia yang terangkum dalam sebuah media massa. Maksudnya,media massa harus berperan dalam menjaga kebudayaan Indonesia sekaligus memberikan informasi tentang kebudayaan itu kepada masyarakat," ujarnya.

Dalam segi konsep maupun tekhnik, jurusan seni rupa di SMKN 12 memang sangat unggul. Apalagi jika menilik prestasinya. Gelar juara prestisius pertama yang mereka raih terjadi di tahun 1997. "Nama siswa kami waktu itu adalah Siti Meutia. Dia peraih juara 1 lomba desain perhiasan tingkat internasional di Italia,' ujar Ellys Naniek, salah satu pengajar jurusan seni rupa SMKN 12.

Selain ratusan prestasi yang pernah diraih, SMKN 12 juga tanggap dengan perkembangan tekhnologi. Dewasa ini perkembangan tekhnologi yang semakin canggih memang telah memasuki segala segi kehidupan manusia. Di bidang seni lukis, siswa dan pengajar memanfaatkannya sebagai medium dalam berkarya seni. "Tekhnologi membuat kebebasan berekspresi menjadi semakin berkembang dan nyaris tanpa batas. Kami disini memanfaatkannya untuk berkreasi, misalnya memanfaatkan fotografi sebagai objek melukis, maupun memadukan keduanya, misalnya video art atau animasi yang dipadu dengan seni lukis. Hasilnya luar biasa," ujar Novia Hanif.


Minta Perhatian Pemerintah

SMKN 12 merupakan hasil dari penggabungan dua instansi sekolah SMK, yakni SMKN 9 yang berfokus pada seni pertunjukan serta SMKN 11 yang berfokus pada seni rupa visual. Baru-baru ini kedua sekolah digabung oleh pemerintah kota Surabaya dan diberi nama SMKN 12.

Penggabungan kedua sekolah tentu berdampak pada keberadaan fasilitas sekolah. Sesuai dengan target pemkot untuk menambah quota jumlah siswa di setiap SMK di Surabaya, dan.masalahnya, penambahan jumlah siswa itu kurang diimbangi dengan pembangunan fasilitas sekolah seperti ruang praktek, laboratorium dan sebagainya.

“Dalam jurusan saja selama ini sistem penerimaan siswa diambil dari danem, bukan tes bakat dan sebagainya. Maka dari itu jumlah siswa sangat banyak. Jika diseleksi secara serius, tentu hasilnya akan imbang dengan fasilitas sekolah yang terbatas,” ujar Farid Ma’ruf

Maka dari itu SMKN 12 berharap pada pemerintah agar memperhatikan pengembangan di bidang pembangungan sekolah-sekolah SMK di Surabaya, agar seluruh siswa dapat tertampung dalam proses belajar-mengajar. “Melukis, contohnya, tentu membutuhkan ruang yang luas. Sedangkan siswa disini jumlahnya banyak. Gedung yang ada belum mampu menampung para siswa yang banyak itu. Alhasil kami selalu menempatkan siswa secara bergantian, kadang-kadang kami alokasikan ke tempat lain,” tambah Farid.

Ke depan, selain berharap pada pemerintah untuk bisa mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada pada sekolah-sekolah SMK, jurusan seni rupa di SMKN 12 akan terus berusaha mengembangkan potensi anak didiknya agar terus berprestasi.



Komentar

 

Luthfia Rahmi. P, peserta ekstra kurikuler seni lukis SMKN 12 Surabaya
“Lingkungan sekolah yang harmonis mengajarkan saya bahwa obyek-obyek inspiratif dapat diperoleh dimanapun. Kita hanya perlu menadi individu yang kritis terhadap lingkungan”

 




Novia Hanif. A, peserta ekstra kurikuler seni lukis SMKN 12 Surabaya
“Konsep melukis bisa bermacam-macam. Seperti lukisan saya ‘dari masa ke masa’ yang sedang saya garap dalam ekskul ini, saya memiliki konsep bahwa dalam kehidupan pasti selalu ada generasi penerus yang selalu meneruskan kehidupan dengan berbagai rintangan”

 



Rizky Farrakhan, peserta ekstra kurikuler seni lukis SMKN 12 Surabaya
“Guru Seni Rupa di SMKN 12 ini banyak mengajarkan hal-hal positif melalui ilmu-ilmu tentang estetika, tekhnik berkarya dan kesungguhan yang kelak akan berguna bagi kehidupan kami”


 




Wiji Utomo, Pembina dan pengajar ekskul seni lukis SMKN 12 Surabaya
“Banyak materi yang dipelajari disini, mulai dari seni lukis dasar sampai seni lukis tekhnik tinggi yang tentu mengikuti perkembangan seni rupa masa kini. Sukses dan makin maju untuk dunia seni rupa!”







Farid Ma’ruf, pengajar ekskul seni lukis SMKN 12 Surabaya
“Sekarang ini adalah era industri kreatif. Lulusan kompetitif dari SMK, sesuai harapan pemerintah dapat terlaksana bila pemerintah memperhatikan fasilitas sekolah dan gedung yang memadai, supaya semua siswa dapat tertampung di dalamnya dan kelak berhasil lulus menjadi siswa yang berprestasi dan kompetitif”






Tidak ada komentar:

Posting Komentar