BIODATA USAHA
Nama usaha : Bebek Palupi
Alamat : Jl.Raya Rungkut Asri Tengah no.10
Jenis usaha : kuliner
Berdiri Sejak : 1996
Pemilik usaha : Sam Iadi
sam iadi, pemilik bebek palupi |
Menilik Kesuksesan Bebek Palupi
"Orang Surabaya jika tak kenal
bebek Palupi maka bisa dibilang kuper (kurang pergaulan) hahaha," ungkap
Axellya Nikita, pelanggan bebek goreng Palupi yang terletak di Jalan Rungkut
Asri Tengah no. 10, Surabaya.
Warga Surabaya bila ditanya tentang
kuliner bebek goreng, pasti menyebut nama Bebek Palupi. Didirikan sejak 1996,
usaha kuliner bebek Palupi mulai menunjukkan ketenarannya sejak 2006. Butuh
waktu 10 tahun untuk sukses! Bagaimana perjalanan Bebek Palupi menuji
kesuksesannya? Tentu menarik untuk disimak.
Pemilik usaha, Sam Aidi,
mengisahkan bahwa ia memulai usahanya dengan berjualan kaki lima. Saat itu
usahanya terletak di depan perpustakaan daerah di jalan Rungkut Asri Tengah,
Surabaya. "Saya memulai usaha dari nol. Berdagang kaki lima sejak tahun
1996," ujarnya. Pada saat itu menu bebek goreng menjadi andalannya.
Pada 1996 pemilik usaha, Sam Aidi
mengalami banyak kisah suka dan duka. Saat berdagang kaki lima, ia kerap
kesulitan saat turun hujan, juga setiap saat selalu berhadapan dengan satpol PP
yang mengobrak dagangannya. "Saat itu kehidupan saya benar-benar susah dan
sempat sangat putus asa," ujarnya.
Karena tak kunjung mendapat
keuntungan, Sam Iadi beralih untuk berdagang nasi goreng. "Berjualan nasi
goreng adalah periode paling susah dalam kehidupan saya. Bagaimana tidak, saat
itu sehari hanya laku 3 porsi saja," ungkapnya. Dan, karena berjualan nasi
goreng membuatnya semakin terpuruk, ia memilih untuk berjualan sari laut.
"Jualan sari lautpun juga tak begitu banyak memberikan keuntungan,"
ungkapnya.
Rupanya semangat dan kepercayaan
diri Sam Iadi masih terus membara. Sekalipun perjalanan meniti kariernya penuh
dengan kesulitan, Sam Iadi dengan tabungan yang ia punya pada akhirnya
memberanikan diri untuk mengontrak sebuah gudang di Rungkut Asri, Surabaya.
Pada saat itu ia memutuskan untuk beralih dari sari laut dan kembali ke usaha
awalnya, yakni bebek goreng.
Berdasarkan pengalaman masa
lalunya, ia melihat bahwa usahanya yang cukup memberikan keuntungan adalah
usaha awalnya, yakni bebek goreng. "Jika dipikir-pikir, usaha saya yang
dulu memang tidak berkembang, namun dulu usaha bebek goreng keuntungannya lebih
banyak daripada saat saya berjualan nasi goreng atau sari laut," paparnya.
Maka pada 2006 ketika ia
memberanikan diri untuk melanjutkan usaha kulinernya, dengan semangat bangkit
dari keterpurukan masa lalu, ia mulai mencoba untuk survei di beberapa depot
bebek goreng di berbagai daerah demi mendapatkan resep yang pas. "Dari
survei itu saya kembangkan sendiri cara memasak bebek goreng yang pas.
Akhirnya, jadilah masakan bebek goreng saya sekarang ini," ujarnya.
Berdasarkan kegemarannya terhadap
langgam Jawa, ia menamakan usahanya itu 'Palupi'. Terangnya, 'Palupi' adalah
jenis langgam jawa yang mendayu-dayu dan membuat orang terbawa akan nada-nada
nyaringnya. "Harapannya, masakan saya dapat membuat orang hanyut dalam
kelezatannya, seperti saya yang setiap kali hanyut dalam melodi indah langgam
Jawa," ujarnya sambil tertawa.
Dalam perjalanannya, bebek Palupi
meraih banyak pelanggan. Usaha itu mempromosikan kelezatan makanannya dari
mulut ke mulut, yakni berasal dari pembeli yang merasakan masakannya, kemudian
pembeli itu mengabarkan pada kawan-kawan dan relasi-relasinya. Alhasil, Bebek
Palupi meraih banyak pelanggan dan hingga kini telah memiliki karyawan sebanyak
10 orang.
"Apalagi waktu itu usaha
kuliner bebek goreng masih jarang di Surabaya," ujar Sam Iadi. Ia
menjelaskan bahwa ketika mendirikan usaha, seseorang harus pandai memanfaatkan
peluang yang ada.
Bebek Palupi saat ini, selain
dipimpin oleh Sam Iadi, ia juga dibantu sang istri, Ma'rufah. Mereka berdua
bahu-membahu dalam mengerjakan segala sesuatunya. Hingga saat ini banyak
ditawari kerjasama oleh beberapa perusahaan minuman, bahkan salah satu
perusahaan minuman terkemuka di Indonesia menaruh produk dan menuliskan brand
usahanya di dinding bebek Palupi.
Setiap harinya Bebek Palupi
didatangi oleh ratusan pelanggan dan tiap bulannya meraup omzet kisaran 15 juta
per bulan. Ditanya mengenai resep suksesnya, Sam Iadi menjelaskan bahwa kemauan
dan kerja keras adalah salah satu hal yang dapat menunjang kesuksesan
seseorang. " jangan berhenti pada satu titik, jangan memikirkan
untung-ruginya, yang penting mau melangkah. Juga, buatlah usaha yang sesuai
dengan kemampuan dan jangan sekali-kali mencoba membuat usaha bila tidak
memiliki pengetahuan tentang usahanya itu," ungkap bapak satu anak itu. Ia
juga menandaskan bahwa mutu produk harus dijaga dengan baik, berikut rasa dan
kebersihannya.
Bebek Palupi Berbagi Resep: Kelezatan dan Pengelolaan
Usaha
"Bagaimana? Empuk,
bukan?," tanya Ma'rufah, istri Sam Iadi yang menawarkan kepada Surabaya
Post untuk mencicipi masakan bebek gorengnya.
Memang, daging bebek yang empuk
dipadu dengan bumbu gurih menjadi citarasa khas Bebek Palupi yang tidak
dimiliki oleh usaha sejenis lainnya di Surabaya. Pemilik usaha, Sam Iadi tak
segan-segan membeberkan tips kepada Surabaya Post tentang cara untuk membuat
daging bebek menjadi empuk.
"Pertama, pilihlah daging
bebek muda. Kemudian rebus dan harus pandai-pandai mengatur suhu panasnya. Itu
saja sebenarnya. Sederhana, kan?," ungkap Sam Iadi. Daging bebek itu
kemudian dipadu dengan bumbu gurih racikannya dengan lalapan timun dan kemangi.
"Soal rasa kami berani bersaing dengan usaha bebek goreng di lain tempat.
Apalagi soal keempukan daging bebek," ungkap Sam Iadi. Ia juga menerangkan
bahwa ia melakukan kontrol langsung terhadap proses produksi memasak, juga
melakukan pengawasan terhadap rasa dan kebersihannya.
Selain membeberkan resep cara
menjaga kualitas masakan, Sam Iadi juga membeberkan resep menjaga suasana usaha
agar selalu solid dalam melayani pelanggan. Ia memaparkan bahwa menjaga
keakraban dan persaudaraan antara ia dan para karyawannya merupakan hal yang
sangat penting. "Disini kami semua akrab dan tak ada batas. Semuanya
adalah saudara dan kami semua bekerja bersama-sama. Itu yang penting. Suatu
usaha yang sedang berjalan, harus sangat memperhatikan intern usahanya.
Kebersamaan dan rasa persaudaraan antar pemilik dan karyawan harus terus
dijaga," ungkapnya.
Ke depannya, Bebek Palupi akan
terus berusaha meningkatkan pelayanan dan mutu masakan, juga menambah menu
masakan. "Masih rencana. Namun dalam waktu dekat akan ada menu baru, yakni
bebek dan ayam panggang," pungkasnya. Saat ini Bebek Palupi selain
memiliki menu unggulan bebek goreng, juga memiliki menu lain seperti ayam
goreng, tempe dan tahu goreng serta lele goreng.
*Tulisan ini pernah dimuat di Surabaya Post edisi Minggu, 20 Januari 2013
Wajib di coba ini mah
BalasHapus