Edukasi,
Rehabilitasi, dan Konservasi
Melihat
pertumbuhan manusia, pemukiman, serta sempitnya lahan di kota besar seperti
Surabaya. Berdampak pada penurunan populasi reptile yang ada di kota pahlawan
ini. Melihat keadaan tersebut Surabaya Reptile mengadakan program untuk
menumbuhkan sikap penyayang terhadap
reptile. Dengan cara edukasi, rehabilitasi, dan konservasi inilah diharapkan
masyarakat peduli terhadap reptile.
Sebagai komunitas
yang peduli terhadap reptile, kegiatan yang dilakukannya tentunya secara sosial
dan sukarela. Para anggota yang tergabung dalam Surabaya Reptile sendiri
dituntut untuk paham betul mengenai reptile. Karena itulah dengan cara
mengedukasi kepada masayarakat mereka sendiri otomatis tahu pengetahuan tentang
reptile sendiri.
Edukasi sendiri
bertujuan agar masyarakat paham bahwa reptile seperti ular, kadal, biawak,
kura-kura bukanlah makhluk yang merugikan. Hewan-hewan ini memiliki keterkaitan
dengan penyeimbang alam. Sebagai siklus dari rantai makanan. Contohnya saja
ular yang sering dikaitkan dengan hewan mistik nan berbisa, padahal ular
sendiri berperan penting dalam rantai makanan sebagai pengendali hama tikus.
Kegiatan nyata
edukasi yang diselenggarakan Surabaya Reptile yakni mengunjungi sekolah-sekolah
di sekitar Surabaya dan Sidoarjo. Mereka memberikan pengetahuan bahwa jenis
ular semuanya tiudak berbisa. Dari 2735
jenis ular di seluruh dunia tidak kurang dari 10% yang berbisa. Setiap bertemu
ular tidak perlu takut, cukup bersikap tenang, kenali jenis ular tersebut.
Sampai saat ini
kegiatan edukasi sering mereka lancarkan, terakhir mengedukasi reptile jenis
ular di sekolah TK Australian Child Studies Center (ACSC) Surabaya. Pada hari
sabtu tanggal 9 Februari 2013 yang bertepatan dengan momen imlek tahun ular
air. Mengenalkan beberapa jenis ular pada anak-anak usia dini, mereka bukannya
takut malah penasaran dan berani memegang ular dari jenis python.
”Anak-anak
awalnya ketakutan, setelah diberi beberapa penjelasan mereka berani untuk
berinteraksi dengan ular-ular yang dikeluarkan. Malah ada yang asyik
melingkarkan ketanganya, ada yang mengkalungkan kelehernya. Tingkah pola mereka
beragam ada juga yang agak takut-takut untuk mnyentuhnya,” jelas Finda Humas
ACSC Surabaya
Sebelumnya, Surabaya
Reptile sendiri sudah mengedukasi setiap sekolah seperti TK Dharma Wanita
daerah Manyar, TK Sabilillah daerah prapen. SD Jemundo 2 Sidoarjo, SD
Muhammadiyah sepanjang, Sidoarjo. SMP 1 taman, Sidoarjo. SMP Muhammadiyah, SMP
Ulul Albab, SMA Ulul Albab. Universitas Ubhara,
Wijaya Kusuma, Untag, ITS, Ubaya. Pelatihan anggota Satgas Pengamanan di
PT Mahakam, serta petugas Korem daerah menanggal.
Kegiatan lain
dari Surabaya reptile yakni rehabilitasi dan konservasi. Anggota sepakat dan
memiliki visi dan misi untuk mengembalikan kembali populasi reptile. Mereka
ingin mengembalikan populasi normal mereka. Karena melihat reptile seperti ular
sangatlah bermanfaat bagi kehidupan petani khususnya. Karena bisa menekan
pertumbuhan hama tikus.
Setiap jenis ular
maupun reptile lain yang ditemui baik dipemukiman maupun di habitat tertentu
mereka rawat dan mereka teliti. Kemudian dilepas dan dipindahkan didaerah yang
cukup aman. Karena melihat kota seperti Surabaya sangat sulit sekali untuk
melepas para reptile ini. kendalanya pasti mereka akan kembali ke pemukiman
warga tentunya akan diburu dan di bunuh.
”Kami selalu
melakukan penangkaran setiap jenis reptile, merawat, melakukan penelitian dan
melakukan pelepasan. Untuk menekan populasi reptile yang menurun pelepasn
sangatlah penting. Untuk melakukan pelepasan juga tidak mudah karena melihat
faktor kepadatan penduduk, padatnya pemukiman, habitat alami, serta belum
adanya jenis ular tertentu didaerah tersebut,” jelas Harza Surya Zanari, mantan ketua SR periode
2011-2012.
Biasanya yang
dilepas komunitas SR yakni jenis ular phyton mulurus dan phyton reticulatus.
Karena cenderung tidak berbisa sekaligus dapat mengendalikan rantai makanan.
Rehabilitasi dan Konservasi yang sudah dilakukan anggota komunitas SR sendiri
di pulau sempu, sendang biru Malang, persawahan daerah pacet, Mojokerto, daerah
pet bocor kaki gunung arjuno welirang Pasuruan. Pada tahun 2007 sempat melepas didaerah
driyorejo, Surabaya.
Dengan berbagai
program dan kegiatan yang diselenggarakan komunitas SR tak lantas cukup. Mereka
juga butuh bantuan dengan warga maupun masyarakat untuk tidak memburu dan
membunuh ular. Kegiatan seperti edukasi, rehabilitasi, dan konservasi tentunya
akan diselenggarakan terus sampai masayarakat percaya bahwa reptile khususnya
ular bukanlah musuh bagi manusia. Tetapi hewan yang dapat membantu kelangsungan
manusia.
Lebih lanjut
lagi, komunitas SR memiliki kontak untuk Surabaya Reptile Rescue (SRR).
Bertujuan menampung laporan dan info masyarakat mengenai reptile maupun hewan
lainnnya. Terlebih hewan ataupun reptile tersebut dalam keadaan terancam,
terlantar, warga yang merasa resah, maupun yang masuk kepemukiman penduduk.
Laporan masyarakat bisa diterima setiap saat 1x24 jam lingkup Surabaya dan Sidoarjo
di nomer 085645634664.
Semua hasil dari
SRR akan dikumpulkan, di rawat, dimarkas komunitas SR daerah laguna, Surabaya serta
daerah sepanjang, Sidoarjo. Selanjutnya akan ditindak lanjuti untuk urusan
penangkaran dan pelepasan dilingkungan asli mereka.
Harapan kedepan
untuk komunitas SR ini yakni mendapat ijin dari Balai Konservasi Sumber Daya
Alam. Untuk melindungi hewan apendik, reptile, dan amfibi. Serta dapat megembangkan
populasi reptile.
Sejarah Surabaya Reptile
Surabaya Reptile
terbentuk pertama kali pada tanggal 15 Februari 2005. Atas dasar memeiliki
kecintaan yang sama terhadap reptile. Dari situlah mereka membentuk komunitas
reptile yang mewadahi para pecinta, bukan hanya memelihara saja tetapi juga
mengadakan edukasi terhadap masyarakat maupun melestarikan dan mengembalikan
populasi reptile itu sendiri.
Berawal dari 14
orang, sampai saat ini sudah 35 orang yang tergabung dalam SR. Perlu diketahui
SR merupakan kelompok pecinta reptile tertua di Surabaya. anggotanya dari
kalangan anak-anak di usia TK sampai dewasa. Profesi setiap anggota sendiri dari
mulai pelajar, pengusaha, mahasiswa, sampai karyawan swasta. Yang menyebar
didaerah Surabaya maupun Sidoarjo.
Jenis-jenis
reptile yang dimiliki SR sendiri beragam dari jenis ular ada, phyton mulurus, reticulatus, blood python, jenis patola. Jenis ular colobur,
kings snake, serta corn snake. Jenis
Iguana, dari iguana merah, hijau, dan biru. Dari jenis Kura-kura Indian Star, Aldabra yakni kura-kura terbesar ke dua dunia yang berasal dari
pulau Galapagos. Jenis kadal, maupun gecko yang merupakan jenis kadal dari
Pakistan. Berbagai jenis gecko seperti sunglow,
super snow, dan albino tremper.
Setiap anggota memiliki lebih dari satu reptile, kebanyakan mereka pelihara
reptile tersebut melihat dari karakater pemilik.
Ciri Ular
Ular yang berbisa tinggi, tetapi
kepalanya oval (bulat telur), agresif, keluar siang, malam, seperti king kobra,
kobra naja sputratix.
Berbisa tinggi, tetapi kepala
oval, gerakan tenang, contohnya ular weling, ular welang, dan ular picung/pudak
seruni.
Tidak berbisa, keluar malam hari
dan gerakan lamban, contohnya semua jenis ular phyton dan ular boa, dan ular pelangi
(Xenopeltis unicolor).
Komentar
”Semakin banyak masyarakat yang
sadar akan pentingnya reptile dalam kesimbangan, serta memberikan rasa aman
terhadap mereka. Semoga SR didukung oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam,”
Bambang (Wakil Ketua Surabaya Reptile)
”Semoga Surabaya Reptile seakin
berkembang masyarakat juga mendukung kegiatan yang kami lakukan,”
Ardhi (Bendahara Surabeaya Reptile)
”Semakin banyak yang bergabung di Surabaya Reptile ini, tentunya akan semakin banyak yang mencintai reptile,”
“Setiap kegiatan yang dilakukan Surabaya Reptile merupakan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi setiap orang agar mereka tahu bahwa teptile bukan untuk dibunuh maupun di buru tetapi disayangi.”
*Kontributor tulisan: Nur Fajruddin, Wartawan Surabaya Post
*Tulisan ini pernah dimuat di Surabaya Post
kira-kira kalo ada yang mau masuk jadi anggota boleh nggak?
BalasHapusmohon informasinya.
Bisa gan..tulis aja alamat email anda..nanti sy kasih cpnya..
BalasHapuscara gabungnya gimana...untuk anak mulai usia berapa gabung nya?
BalasHapuskira-kira pada butuh tikus putih gak ya gan...aq punya banyak. hub. 082131934100 (Agus)
BalasHapussaya baru saja menemukan anak ular cobra. tapi takut membunuhnya. alhasil tak kurung di toples. jadi yang minat adopsi, silahkan hubungi saya di bbm 51c54e57
BalasHapusatau email saya yesisehiling@gmail.com
grab it fast sebelum dia mati. thanks.
saya mau join gan eric_vianto@yahoo.com
BalasHapusAne pingin ikut gan, ini email saya ryantoe_chan@yahoo.com thanks
BalasHapusSaya mau belajar banyak ttg gecko boleh join gan alamat email di albert_jnthn@yahoo.com thanks
BalasHapussaya ingin join gan, ermo1206@yahoo.com trims
BalasHapusMau gabung bs tolong email syaratnya ke hayagashi@gmail.com
BalasHapusThanks brother
Ini ada ular jenis phyton pnjang kira2 4m bingung mau diapain??
BalasHapusMau gabung gan...
BalasHapusdesta.prasetya0412@gmail.com
Assalamualaikum..
BalasHapusPermisi mau nanya, kalau kita ingin bekerja sama dengan surabaya reptile bagaimana ?
Halo Bossku ^^
BalasHapusSegera Daftarkan ID di ibu21,com
Menyediakan 8 Permainan Hanya Dengan 1 ID
Serta Tersedia Promo Menarik
Bonus Turn Over Terbesar
Bonus Refferal Seumur Hidup
Minimal Deposit Hanya 25Rb
BBM : csibuqq
WA : +855 88 780 6060
Di Tunggu Kehadirannya Bossku ^^
Kalau saya ketemu ular dilingkungan saya yg harus saya hubungi kontak no SRR di atas itu ya,agar ditindak lanjuti...saya di surabaya barat.
BalasHapusKalau saya ketemu ular di lingkungan saya yg harus saya hubungi no SRR di atas itu ya mas...saya di surabaya barat.
BalasHapusApakah ada contact person yang bisa dihubungi
BalasHapusAssalamualaikum masapakah adakontak personal untuk dihubungi untuk penelitian skripsisaya
BalasHapusMau gabung gan
BalasHapusmichaelsantosonaruto@gmail.com