Siang itu suara gebukan
drum terdengar cukup lantang. Irama-irama yang munculpun berganti-ganti, mulai
dari funk, rock, blues, groove, cha-cha, walls, jazz dan sebagainya. Sesekali
terdengar diskusi dan pemutaran video pementasan solo para drummer level dunia.
Itulah suasana yang tampak di dalam ruangan Dims Music Studio, sebuah studio musik
di daerah Sidoarjo, Jawa Timur.
Di sebuah studio musik
di kawasan Waru, Sidoarjo itu memang kerap dijadikan base camp para musisi yang
berasal dari Surabaya dan Sidoarjo. Salah satu komunitas yang cukup tenar dari
daerah itu adalah DS Community. Komunitas itu merupakan komunitas para drummer
yang memiliki kegiatan rutin untuk berkumpul bersama dan berbagi ilmu.
“DS Community dibentuk
sejak 2006 dan hingga kini memiliki jumlah anggota sebanyak 80 drummer dari
berbagai latar belakang,” ujar Kris Eka, ketua DS Community. DS sendiri
merupakan singkatan dari Drummer Seduluran (Seduluran dalam bahasa Jawa berarti
persaudaraan). “Adanya rasa senasib, sepenanggungan sebagai seorang drummerlah
yang mengikat kami,” tambah Dina, anggota DS sambil tertawa.
Awal berdirinya, para
anggota DS Community merupakan individu-individu yang masing-masing tergabung
dalam sebuah grup musik. Kerap kali band yang mereka gawangi tampil sepanggung
dengan band-band lain, dan dari intensitas pertemuan itu kerap terjadi
perbincangan di antara personilnya. “Saat itu kerap terjadi pertemuan diantara
sesama musisi dari berbagai band. Begitupula dengan sesama penggebuk drum.
Setelah manggung misalnya, drummer yang memiliki tekhnik unik akan ditanyai
resep rahasianya oleh drummer yang lain. Dari situlah terjalin keakraban,”
ungkap Tika, sekretaris DC Community.
Atas dasar seringnya
mereka berkumpul dan berbagi tips, maka terbersitlah inisiatif untuk membentuk
komunitas drummer sebagai wadah bagi mereka agar dapat berkembang, maju dan
kreatif. “Ketika itu kami memutuskan untuk mengadakan pertemuan di sebuah
studio musik yang dikelola oleh Eka Kris di daerah Waru, Sidoarjo. Dari situ
kami berinisiatif mendirikan komunitas dan menjadikan Dims Music Studio sebagai base
camp,” ujar Lukito, bendahara DS Community.
DS Community yang
dihuni oleh para drummer menjadi lebih sering melakukan pertemuan. Mereka
mengaku sejak awal hingga saat ini, para drummer di DS Community mengadakan
pertemuan rutin setiap satu minggu sekali di base camp mereka. “Setiap kali
pertemuan kami mengadakan 3 hal rutin, yakni masing-masing anggota melakukan
solo drum, pemutaran video, kemudian diskusi bersama,” ujar Yanto, anggota DS
Community.
Pertemuan dengan 3 hal
rutin itu dimaksudkan supaya para anggota DS memiliki wawasan tentang alat
musik kesukaannya, yakni drum. “Para anggota DS banyak yang memiliki
keistimewaan. Ada yang piawai di musik funk, ada yang rock hingga jazz. Kami
saling berbagi ilmu agar menjadi drummer yang menguasai seluruh jenis musik,”
ujar Angga Primantara, anggota DS Community.
Seiring berjalannya
waktu, perlahan-lahan DS Community mulai mendapat banyak anggota. “Dulu anggota
DS Community berasal dari teman-teman seprofesi, namun sekarang menjadi
bertambah banyak. Diantaranya ada yang bergabung karena memang tertarik,
adapula yang bergabung karena saran guru drum mereka yang juga anggota DS untuk
menambah wawasan mereka, karena kebanyakan anggota senior kami adalah pengajar
drum di beberapa studio musik di Surabaya, dan beberapa diantaranya telah
menjadi pengajar di Jawa Timur, Kalimantan hingga Jakarta,” ungkap Alvin Raka,
anggota DS Community.
Alhasil, mereka kerap
pula mengadakan even-even rutin, diantaranya adalah festival drum dan
penyelenggaraan klinik drum di berbagai instansi pendidikan di Surabaya dan
Sidoarjo. “Di acara klinik drum, kami kerap mengadakan penyuluhan dengan materi
tekhnik bermain drum. Sedangkan dari festival drum, kami kerap mencari
bibit-bibit drummer berbakat di Jawa Timur. Dari kegiatan-kegiatan itupula DS
Community semakin berkembang pesat,” ungkap Erik, anggota DS Community.
Berkembangnya DS
Community di daerah Surabaya dan Sidoarjo rupanya mengundang perhatian beberapa
pelaku, penikmat maupun pengusaha musik di Surabaya dan Sidoarjo. “Para pelaku
musik biasanya mengontak kami ketika mereka membutuhkan drummer. Penikmat musik
banyak yang hadir ketika kami mengadakan even maupun kegiatan rutin dan para
pengusaha musik sering mengontak kami ketika mereka sedang membutuhkan tenaga
pengajar drum maupun sebagai tekhnisi untuk menilai kualitas drum yang
diperdagangkan,” papar Dino.
Kepada saya,
para anggota DS Community menerangkan bahwa sebagai sesama drummer, mereka
saling menghormati dan saling menghargai satu sama lain. Sekalipun seprofesi,
tidak ada persaingan sedikitpun diantara mereka. “Misalnya ada salah satu kawan
kami yang lebih sukses, maka kami akan mensupport dia. Rasa persaudaraan kami
sebagai drummerlah yang menjalin kami satu sama lain,” ungkap Tika.
Hingga saat ini,
Drummer Seduluran Community memiliki anggota dari berbagai latar belakang,
mulai dari pelajar, mahasiswa, pengusaha, sales, karyawan, guru hingga dokter.
“Anggota kami terdiri dari berbagai macam latar belakang, mulai dari yang
musisi murni sampai dokter,” ungkap Alvin Raka. Dari segi usia, DS Community
juga terdiri dari berbagai latar belakang usia, dari 6 tahun hingga 40 tahun.
Apa manfaat bermain
drum bagi anggota DS Community? Mereka mengatakan bahwa bermain drum memiliki
segudang manfaat, diantaranya dapat menumbuhkan kreasi, kreativitas, melatih
kepekaan nada sekaligus menstabilkan emosi. “Dalam bermain drum ada tekhnik
tertentu. Tidak boleh emosi, asal pukul, asal keras. Harus pakai rasa yang
dimunculkan dari dalam hati, juga sebagai
sarana untuk melatih keselarasan, dimana sebuah drum yang terdiri dari snare, tom, cymbal, hi-hat, floor, bass drum
dan sebagainya adalah serangkaian perangkat yang memiliki suara
berbeda-beda. Tugas seorang drummer yang harus menselaraskan semua unsurnya,”
ujar Kris Eka.
Dari
Artis Lokal Hingga Usaha Mendatangkan Artis Internasional
Ketenaran DS Community
dalam jagad musik Jawa Timur rupanya mengundang minat beberapa pihak. Puluhan
drummer yang kini menjadi artis lokal maupun nasional beberapa diantaranya
adalah anggota DS Community. Sebut saja Ferdy, drummer Jazz yang kerap mengisi
acara-acara jazz di Jakarta, acara-acara rohani hingga menjadi konselor drum di
sebuah universitas seni di Jakarta.
Tidak berhenti disitu,
salah satu artis nasional yang pernah menggunakan jasa drummer dari DS
Community adalah Krisyanto Jamrud,dimana ia pernah menjadikan Kris Eka, ketua
DS Community sebagai drummernya ketika tampil di Gelora 10 November, Surabaya.
“Saat itu Krisyanto baru saja memutuskan keluar dari grup Jamrud. Ketika
bersolo karier dan tampil di Surabaya, ia mengatakan tertarik dengan performance skill saya dan memutuskan
untuk tampil bersama saya ketika ia manggung di Surabaya,” ungkap Kris Eka.
Selain itu di DS
Community juga terdapat banyak drummer yang memiliki nama besar di dunia musik
Surabaya. Sebut saja Tika, drummer wanita Cruisher yang pernah melakoni pentas
tour 7 kota di Indonesia, lalu Dino, drummer Valrockday, Alvin Raka, solois fusion jazz yang juga membuka sekolah
drum di Kalimantan. “Ketua kami sendiri adalah mantan drummer Arek Band yang
terkenal dengan klaim lagu Iwak Peyek-nya,”
ujar Lukito disambut tawa seluruh anggota DS Community.
Disinggung mengenai
rencana ke depan, DS Community memiliki misi untuk mendatangkan drummer-drummer
besar nasional hingga internasional. “Dua bulan lagi kami berencana akan
mengadakan klinik drum yang diisi oleh Gilang Ramadhan dan Eko Power Metal. Ini
sedang dalam persiapan. Malahan, yang sudah pasti adalah sekitar bulan Juli
nanti kami akan mengundang Dennis Chambers, professor drum internasional.
Pelaksanaannya di sebuah mall di Surabaya. Alhamdullilah sudah ada sponsor dan
pihak-pihak yang secara penuh mendukung langkah kami,” pungkas Sugeng.
QUOTE
“Bermain
drum itu sama saja dengan mengatur emosi dan melibatkan perasaan dan ketajaman
rasa yang cukup tinggi. Tidak bisa sembarangan. Bila filosofi bermain drum
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, maka akan sangat berguna bagi
kehidupan”
“Bergabung
di DS Community sangat berguna untuk menambah wawasan kami di bidang musik
drum. Setelah disini saya menjadi lebih bisa optimal dalam bermain drum. Banyak
perkembangan dan kemajuan yang bisa saya dapatkan”
Angga Primantara, instruktur drum, anggota DS Community
“Drum
adalah hidupku, takdirku dan DS Community adalah ruang inspiratif untuk
mengoptimalkan kemampuanku dalam bermain drum maupun mengajar”
“Bermain
drum itu mudah, namun mengatur soulnya
yang sulit. Seorang drummer yang menguasai tekhnik dan soul dalam bermain
musik, maka dia mampu menjadi drummer handal”
“DS
Community adalah sebuah ruang bagi kita untuk mengaktualisasikan diri. Di
komunitas ini banyak sekali kegiatan positif yang bisa diambil”
“Wanita
bermain drum? Kenapa tidak? DS sendiri telah berhasil memunculkan banyak
drummer wanita di Jawa Timur. DS adalah komunitas drummer yang terbuka bagi
siapapun yang ingin belajar maupun mengembangkan dan mengasah kemampuannya”
“Dalam
DS, selain menambah wawasan, juga sebagai ruang untuk menjalin keakraban dan seduluran atau rasa persaudaraan antar
drummer”
“Pokoknya
DS is the best! Persaudaraan dan drum, satu hal yang menjadi satu jiwa di dalam
diri kami”
Ada kontak yang bisa di hubungi min? Mau gabung
BalasHapusKalo mau gabung gimana nih min?
BalasHapuskalau mau gabung gmn ya cara nya
BalasHapusalamat nya dmn tepat nya biar sy datang ke tempat langsng
BalasHapusalamat nya dmn tepat nya biar sy datang ke tempat langsng
BalasHapusANAK SAYA MAU BELAJAR DRUM, BS KASIH REFF ??
BalasHapusHarrah's New Orleans Casino & Hotel - MapYRO
BalasHapusFind Harrah's New Orleans Casino & Hotel 당진 출장안마 information, maps, 이천 출장마사지 photos, and prices right here on MapyRO. Use 전라남도 출장안마 of 안성 출장마사지 the map is subject to change 용인 출장마사지 and